Jumat, Juni 22, 2007

research status: farewell-farewell poppy (Hydrocleys nymphoides)...

maaf... hari ini saya sedang berkabung.
penelitian gue gagal. HUA!!!!! rasanya gue pengen nangis!!! taneman yang udah gue tumbuhin di limbah taunya mati semua. mereka bukan mati menguning, tapi menyoklat! kering kerontang di atas air.

berikut analisis yang udah gue bikin:
taneman gue kayaknya mati karena kandungan nitrogen di dalem limbah itu terlalu pekat. seperti yang telah ditunjukkan oleh kurva blackman pada abad 19, telah terang bahwasanya kehadiran senyawa nitrogen bagi tanaman dapat membuat tanaman menjadi subur. hal ini disebabkan karena nitrogen adalah penyusun yang amat penting bagi klorofil yang banyak terdapat di daun. jadi kalo taneman dikasih pupuk N, maka lo bakalan dapetin taneman lo daunnya banyak. maka dari itu, nitrogen dimasukkan sebagai salah satu nutrien bagi tumbuhan. karena kebutuhan tumbuhan akan nitrogen ini cukup banyak, maka nitrogen digolongkan sebagai makro nutrien. berbeda dengan mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatif lebih sedikit. akan tetapi keterangan dari mbah blackman ini gak sampe di situ. ia membuat sebuah grafik yang menunjukkan bahwa pada satu titik konsentrasi nitrogen, pertumbuhan akan mencapai titik optimal. jika konsentrasi ditambah lagi, grafik pertumbuhan akan turun ke bawah, alih-alih terus meningkat. agaknya itulah yang terjadi dengan taneman gue. pada konsentrasi 100% taneman kering, konsentrasi 50% juga kering, konsentrasi 25% kuning layu. artinya titik optimal bagi water poppy (nama taneman yang gue pake) ini ada dibawah 25%.

sekarang pertanyaan gue, apa gunanya penelitian gue kalo faktor pengenceran yang harus gue lakuin sampe 4x lebih? mana ada industri tahu, yang kebanyakan adalah industri kecil, mau buang-buang aer cuma buat nanganin limbahnya. dari sini aja udah ketauan kalo ini gak feasible.

kayaknya gue harus ganti penelitian. penelitian manajemen aja deh... yang nggak banyak keluar duit.
nasib... nasib...

0 tanggapan: