Selasa, Agustus 26, 2008

blogroll rae: memperkenalkan mayang yang baru dan nantyo si teman lama

yeehaaaa...

akhirnya gue berhasil memurtadkan mayang dari blog friendster ke blogspot. he he he... nah, dalam rangka pemurtadan itu, gue pun bersegera untuk mengganti link blog beliau yang ada di blogroll gue.

siapa aja yang bisa masuk ke dalam blogroll gue? semua blog pada dasarnya bisa. walopun demikian tetep ada jenis blog yang sengaja gue masukin ke dalem blogroll gue tanpa gue kasih tau dulu si empunya blog. jenis ini biasanya adalah blog yang gue rekomendasiin untuk dibaca. jenis kedua adalah blog titipan yang diminta empunya untuk di-link dari blog gue. kedua jenis itu kemudian gak jadi penting-penting amat sih. tapi ngomong-ngomong soal jenis blog yang gue rekomendasiin, ada satu blog yang bener-bener gue rekomendasiin.


sembari mengatur tampilan laen agar terasa lebih nyaman di mata dan sesuai dengan itung-itungan fengshui, gue jadi inget satu blog laen. blog yang udah tua. blog yang udah gak diurus lagi sama empunya. blog temen lama gue dari dasawarsa silam. walaupun udah empat taun tuh blog gak dioprek-oprek, tapi tuh blog menurut gue masih tetep mumpuni dan cukup mempengaruhi gaya penulisan gue. beberapa tulisan dia juga pernah gue re-make (tanpa persetujuan dia tentunya. he he he... curi-curi istilah, modifikasi agar lebih sesuai dengan kondisi jaman sekarang, dan proses dramatisasi juga tak ketinggalan).


okeh...
kalau sodara-sodara sekalian berkenan, silahkan ngasih selamet ke blog barunya mayang dan berziarah ke blog lamanya nantyo.

sekali lagi, penampilan

pernah nggak lo ngerasa lebih dihormatin karena apa yang lo pake? ato mungkin lo justru disepelein karena sesuatu yang lo pake? buat gue kemeja adalah salah satu pakaian yang jarang banget gue pake. satu ketika, pas gue beli pulsa ke tempat langganan gue, kebetulan gue lagi make kemeja. si penjual yang biasa nyapa gue dengan kata "mas" tiba-tiba berubah jadi "pak". penampilan emang bakal ngebuat lo memiliki kelas sosial tertentu.

pertanyaannya kemudian adalah yang mana yang mengintervensi yang mana. faktor apa yang memberi persepsi kepada faktor laennya. apakah penampilan yang memberi justifikasi atas status sosial atau justru status sosial yang mempengaruhi penampilan? kalo nggak ngerti dengan kalimat barusan, gue kasih gambarannya deh. anak-anak yang make baju seragam mengindikasikan bahwa dia anak sekolahan, ini mendukung premis satu sedangkan ketika kita membicarakan mengenai seorang ustadz maka yang kita pikirkan adalah orang dengan baju koko, mungkin berjenggot, dan dahinya item-item (ini ngedukung premis kedua). gue rasa dua kemungkinan itu bisa jadi bener dan pendekatannya harus kasus per kasus. tapi yang pasti status sosial dengan penampilan bakal selalu berkaitan. ini yang perlu digarisbawahin.

seperti apa yang pernah gue bahas di bahasan beberapa waktu yang lalu, penampilan sangat bisa membawa persepsi yang salah. orang yang rambutnya acak-acakan dan bajunya gak pernah disetrika gak selamanya adalah gembel dan gak terhormat begitu juga sebaliknya, copet pun bisa aja berpenampilan rapi dan memakai dasi.

penampilan emang hal yang paling gampang dijadiin sebagai acuan untuk menilai status sosial seseorang. untuk mereka yang memilih penampilan yang berkonotasi dengan status sosial yang baik, adalah sangat manis kalo dia bisa menjaga persepsi-persepsi positif yang dibawa oleh penampilan itu. kalo aja ini bisa terjadi, mungkin gue nggak bakal pernah dapet pertanyaan dari sahabat gue yang beda kepercayaan. pertanyaan yang kemudian parahnya menggeneneralisir dan merusak seluruh persepsi yang selama ini sudah terbangun dengan baik. pertanyaan seperti, "cewek-cewek yang make jilbab itu tetep aja bajingan ya, rae?"

mind-set

jangan pernah mengambil keputusan ketika lo nggak dalam posisi yang siap untuk mengambil keputusan!

gara-gara pilek, gue jadi nggak bisa mikir panjang dan menyepakatin sesuatu yang sebenernya gue nggak sepenuhnya setuju. dalam sebuah diskusi yang penuh dengan jungkir balik, tipu muslihat, metafora, dan tanda tanya besar (ditambah kapasitas otak gue yang nggak bisa maksimal mengolah data karena lagi flu berat), temon memberikan "nasehat" kepada juniornya ini tentang pernikahan (umur emang mempengaruhi orang untuk menjadi dominan dalam beberapa bahasan). mengutip judul bab dari buku yang baru saja dibaca, dia pun bilang untuk jangan pernah merubah mind-set hanya untuk mengikuti mind-set pasangan lo! yah, kurang lebih begitulah... dan dengan bodohnya gue langsung menyepakati kata-kata itu tanpa memikirkan lebih lanjut implikasinya.

mind-set buat gue bukanlah sebuah gaya (style), karena di dalam mind-set terkandung nilai-nilai benar-salah. mind-set emang sesuatu yang penting dan seringkali lebih baik dibiarkan bebas merdeka menjadi budak pemiliknya. tapi merubah mind-set jangan dipandang sebagai sesuatu yang fatal. seperti dokter memandang jantung. yah, mungkin mind-set dapat dianalogikan sebagai jantung pemikiran seseorang. jantung adalah organ terakhir yang diutak-utik dokter di dunia. mereka sudah berbicara jauh tentang ginjal, usus, hati, dan organ-organ lainnya, tapi tidak dengan jantung! bahasan-bahasan mengenai jantung bisa dibilang jauh terlambat dilakukan dibandingkan dengan organ-organ lainnya.

merubah mind-set bukanlah sesuatu yang haram. merubah mind-set memang adalah sebuah lompatan besar yang seringkali memang berbahaya. seperti merubah kepercayaan atau agama. tetapi perlu juga diingat bahwa menjadi manusia yang terbuka dengan berbagai pemikiran gue rasa adalah sebuah keniscayaan untuk menggalang kearifan dalam hidup. dan sebaliknya menutup rapat mind-set kita dari intervensi orang lain hanya akan membawa kita dalam sempitnya tempurung kehidupan.

bagi orang kongo durian adalah makanan gajah. hal itu terus tertanam di otak mereka sampai indonesia mengirimkan pasukan perdamaiannya ke kongo. ketika orang kongo melihat tentara indonesia memakan durian, mereka baru tau kalo durian juga bisa dimakan oleh manusia.

Kamis, Agustus 21, 2008

tak kenal maka tak berhak untuk menghakimi

orang bilang tak kenal maka tak sayang. emang bener sih... rasanya aneh aja kalo ada orang yang gak kenal tau-tau bilang sayang. dengan mengenal kita emang bisa ngebangun rasa sayang itu. tapi walopun begitu, ada pengecualian juga. ada kalanya orang bisa sayang tanpa kenal lebih dahulu. emang aneh. serendipity! i knew i love you before i meet you kalo kata savage garden. okelah itu cuman pengecualian yang agak terlalu absurd. gak cukup ampuh untuk mematahkan pepatah tak kenal maka tak sayang.

tapi bisa jadi juga dengan mengenal seseorang, justru kita jadi gak suka sama dia. dengan mengenal seseorang lebih baik lagi, kita gak cuman tau apa - apa aja yang baek dari dia, tapi juga apa - apa yang jelek dari dia. kalo ternyata ada kejelakan dia yang cukup irritating buat kita, rasanya pepatah tak kenal maka tak sayang gak layak lagi dipake. penampilan bisa sangat menipu. kita bisa punya tanggapan positif ataupun negatif atas seseorang dari penampilan luar dia, tapi tanggepan itu bisa jadi berubah kalo kita semakin mengenal dia. don't judge a book by it's cover, but judge the designer by the cover. tempatkanlah segala sesuatu pada tempat yang semestinya.

Kamis, Agustus 14, 2008

jika perempuan menangis (kata-kata dari seorang perempuan tulen)

hm...

sebenernya gua agak kurang suka untuk posting sesuatu yang berbau copy and paste. tapi berhubung yang punya tulisan minta gue untuk meneruskan tulisan ini ke banyak orang... jadi saya kopiin deh..

DISCLAIMER!!!
apapun yang muncul di benak anda nantinya! SUMPAH!!!! saya nggak ada sangkut pautnya dengan masalah temen saya ini.


Jika seorang wanita menangis dihadapanmu,

Itu berarti dia tak dapat menahannya lagi.

Jika kamu memegang tangannya saat dia menangis,

Dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu.

Jika kamu membiarkannya pergi,

Dia tidak akan pernah kembali lagi menjadi dirinya yang dulu.

Selamanya….



Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah,

Kecuali didepan orang yang amat dia sayangi.

Dia menjadi lemah.

Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah,

Hanya jika dia sangat menyayangimu,

Dia akan menurunkan rasa egoisnya.



Lelaki,

jika seorang wanita pernah menangis karenamu,

Tolong pegang tangannya dengan pengertian.

Dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu…



Lelaki,

jika seorang wanita menangis karenamu.

Tolong jangan menyia-nyiakannya.

Mungkin karena keputusanmu, kau merusak kehidupannya…

Saat dia menangis didepanmu,

Saat dia menangis karnamu,

Lihatlah matanya….

Dapatkah kau lihat dan rasakan sakit yang dirasakannya?

Pikirkan…

Wanita mana lagikah yang akan menangis dengan

murni, penuh rasa sayang, didepanmu dan karenamu……

Dia menangis bukan karena dia lemah

Dia menangis bukan karena dia menginginkan simpati

atau rasa kasihan..

Dia menangis,

Karena menangis dengan diam-diam tidaklah memungkinkan lagi…



Lelaki,

Pikirkanlah tentang hal itu..

Jika seorang wanita menangisi hatinya untukmu,

Dan semuanya karena dirimu.

Inilah waktunya untuk melihat apa yang telah kau lakukan untuknya.

Hanya kau yang tahu jawabannya….

Pertimbangkanlah, Karena suatu hari nanti

Mungkin akan terlambat untuk menyesal,

Mungkin akan terlambat untuk

bilang ‘MAAF’!!...

Rabu, Agustus 13, 2008

senang bisa berteman dan bekerja sama dengan kalian, kawan-kawan...

gajah mada pernah bersumpah untuk tidak menikmati dunia sebelum berhasil menyatukan nusantara. dan gue... gue pernah bercanda kalo gak bakal lulus sebelum temen-temen kuliah gue beres. tolong maafin gue karena dengan berani-beraninya membandingkan seorang maha patih kesohor dengan seorang mahasiswa tingkat akhir yang terlambat lulus.

pas gue ngomong itu, gue sebenernya bukan cuma bercanda. well, okelah setengah bercanda. dan sekarang ternyata gue kena batunya... DAMN... demi menebus hal itu, beberapa bulan ini gue berusaha untuk mencari tau rekan-rekan sejawat gue yang lagi bermasalah dengan tugas akhirnya. setengah nyesel juga sih pernah ngomong gitu, karena sekarang gue harus ngebayar omongan gue. huehehehe.... tapi gue yakin bakal ada kebaikan yang bisa gue petik kalo gue bisa belajar dari pengalaman gue ini. apalagi niat gue ngomong gitu sebenernya baek, walopun agak sesumbar (ampun ya Allah...=(( ).

beberapa minggu yang lalu, salah seorang temen gue dengan sangat tidak sengaja ketemu dengan temen sekelas gue, yang selanjutnya akan disebut sebagai A (yang juga temen sekelas temen gue ini, yang selanjutnya akan disebut sebagai B). perlu diketahui bahwa si B sudah menghilang dari peredaran pergaulan temen-temen sekelas gue selama lebih dari satu tahun. sampai semua temen gue (dan gue juga sih...) sibuk dengan tugas akhir masing-masing, temen kita yang satu ini agak terlupakan, dan tidak diketahui rimbanya. bahkan dosen pembimbingnya juga tidak tahu menahu keberadaan sang anak.

pertemuan tidak sengaja antara si A dan si B ini rupanya membuka apa yang terjadi. si B ternyata sedang mengalami masalah finansial. sudah satu semester SPP-nya belum dibayar, dan pihak rektorat sudah melayangkan surat peringatan pertama. si A kemudian sempat bertemu dengan beberapa temen yang laen yaitu si C, si D, si E, si F, dan si G sempet muncul ide untuk urunan demi ngebantu temen kita si A tersebut. tapi agaknya hal ini dengan mudahnya terhapus dari ingatan laik seoles aseton tertiup angin. ketika kabar itu sampai ke gue, gue pun mengecek kebenaran berita tersebut sambil membawa si A ke kosannya si B. dan ternyata benar adanya.

ide penggalangan dana gue endapkan dulu untuk mempertimbangkan beberapa hal seperti, tanggapan dari temen-temen sekelas yang laen, kemungkinan salah pengertian dari si A atas niat baik ini dan lain sebagainya. akhirnya setelah berkonsultasi dengan beberapa temen (si B dan si H), maka gue memanfaatkan jabatan gue di kelas untuk mengutarakan hal ini. (padahal jabatannya cuma moderator milis... HUUUUU.....) setelah nawaytu dan bismillah, akhirnya gue utarakan di milis kelas gue tentang keadaan temen kita si B.

singkat kata, singkat cerita, respon temen-temen yang laen sangat bagus. dalam waktu seminggu, akhirnya tergalang dana yang lumayan banget buat ngebantu si B bayar SPP. selaen ngegalang dana, ada temen gue yang laen, si I, yang berinisiatif untuk melaporkan hal ini ke departemen (a.k.a jurusan). meskipun kita sekelas gak terlalu ngarepin bantuan dari departemen (berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya), tapi upaya ini juga perlu untuk ngebuka mata orang-orang di departemen.

satu masalah selesai, dan masalah laen menghadang. sekarang gue bingung gimana cara nyampein duit yang menggunung itu ke si B. berhubung kemampuan gue dalam berkomunikasi soal persuasi agak kurang (gue lebih jago kalo disuruh ngomong dalam suasana intimidasi. ha ha ha..), akhirnya gue ngajak temen gue yang laen, si L (bukan L yang ada di komik deathnote) untuk nganterin gue sekaligus untuk ngomong ke si B. dan ternyata semuanya berjalan mulus...

okeh... gue sama sekali nggak bermaksud untuk "ngejual" kesulitan orang sebagai bahan postingan gue. yang mau gue bilang adalah, gue merasa amat sangat beruntung bisa kenal dan bertemen dengan orang-orang hebat, orang-orang simpatik, solider, gak egois, dan memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi seperti yang ada di kelas gue. meskipun sekarang kita udah hidup kepencar-pencar karena tuntutan pekerjaan, gue tetep bisa ngeliat ada ikatan yang kuat di antara kita semua. nilai-nilai kekeluargaan seperti inilah yang gue harap gak bakal luntur sampai kapanpun nanti.

senang bisa berteman dan bekerja sama dengan kalian, kawan-kawan...


(gambar dipinjam demi kepentingan kelas. hak cipta oleh Mayang, diambil dari berbagai sumber)

Rabu, Agustus 06, 2008

sendiri

apa yang salah sih dengan sendiri? kebanyakan dari kita lahir ke dunia ini juga sendirian aja, kecuali mereka yang kebetulan harus berbagi rahim dengan kembarannya. nanti juga kita di akherat mempertanggungjawabin perbuatan kita juga sendiri-sendiri? terus apa masalahnya kalo gue jalan sendirian?

ke mana-mana gue juga sering sendirian koq. waktu jadi groupies pas band gue juga sering jalan sendirian. waktu nonton teaching mrs. tingle gue juga sendirian. waktu nonton die hard 4.0 sama hancock juga sendirian. emang kenapa sih kalo sendirian? apa kalo jalan itu harus selalu ngegandeng tangan orang laen? apa kalo jalan itu harus selalu dalam gerombolan? emangnya aneh ya kalo ada orang yang jalan sendirian?

dalam perjalanan pulang selesai makan malam gue ketemu dengan salah satu kakak kelas gue. dari jauh dia udah cengar-cengir sambil ngegandeng cowoknya. bagitu udah deket, pertanyaan yang keluar dari dia adalah,"koq sendirian aja?"

untuk ngejawab pertanyaan itu, gue cuma ngejawab dengan senyum, tanpa perlu ngerasa perlu untuk memperlambat langkah kaki gue.

labirin menteng

daerah apa sih yang paling terkenal dari jakarta pusat? menteng pastinya... satu sisi dari jakarta ini emang relatif lebih sejuk dan asri kalo dibandingin dengan daerah laennya. rumah-rumah gaya lama dan trotoar yang bersih ngebuat satu tataran ideal dari kota jakarta.

tapi tetep ada satu hal yang nyebelin dari menteng. jalanannya suka bikin bingung. gak boleh belok kanan di sini, di depan harus muter, jalanan satu arah di situ, ngebuat jalanan di menteng mirip kayak labirin.

dulu gue benci banget dengan jalanan yang begini. bikin stres. tapi kejadian satu tahun yang lalu jadi satu pengecualian. naek motor keliling menteng siang-siang cuma untuk nyari stasiun gondangdia. sebenernya gampang aja nemuinnya kalo jalan kaki, tapi kalo bawa kendaraan, ini sedikit tricky. salah-salah nongolnya di Sarinah.

labirin menteng udah ngebuat gue tersesat, dan ironisnya ketika itu, gue nggak pengen bisa nemuin tujuan gue. gue lebih pengen stasiun gondangdia lenyap. ngebiarin gue terus berputar di dalam labirin menteng. ngabisin lebih banyak premium dalam sepetak tanah menteng.

hidup nggak bakal lurus-lurus aja. bahkan kadang-kadang bakalan serumit labirin menteng. bukan masalah kapan kita bisa keluar dari labirin itu, tapi dengan siapa kita harus mecahin labirin itu.

untuk yamaha jupiter mx kamu yang udah ringsek

addiction

you
out of my soul
out of my mind
out of my head
out of my dream
my agenda
my juridiction
and everything

cause you just make me dizzy
and you take me down to the valley

please
out of my soul
out of my mind
out of my head
out of my dream
my concern
my priority
staying away