Jumat, Juni 09, 2017

Warisan, Tapi Bukan yang Itu

Kebetulan saja kita lahir di Indonesia, jadi bisa pasang avatar "Aku Indonesia, Aku Pancasila". Coba kalo kita lahirnya di Nikaragua, mungkin gak kita teriak-teriak bilang "Aku Nikaragua, Aku Pancasila"?

Kita gak bisa milih lahir di mana, dari rahim siapa. Ke-Indonesia-an kita ini warisan. Pancasilanya juga warisan. Apakah pancasila ini paling benar? Mungkin gak sih ada yang lebih adiluhung dari Pancasila?

Gak semua orang di dunia ini mewarisi pancasila. Orang-orang di Nikaragua itu contohnya. Terus, patutkah kita mengasihani mereka karena tidak kenal pancasila?

Orang Amerika ga kenal pancasila. Negara mereka menjadi adidaya tanpa pancasila. Mereka liberal. Bertentangan dengan pancasila. Tapi adidaya.

Cina itu komunis. Bertentangan dengan pancasila. Tapi maju.

Setau saya, tidak ada negara maju yang kenal pancasila. Patutkah kita mengasihani mereka karena mereka tidak pancasila? Atau justru mereka yang harusnya mengasihani kita karena Negara Indonesia begini-begini saja.

HTI mau dibubarin (sudah dibubarin?) karena bertentangan dengan pancasila. HTI mau menegakkan khilafah berdasarkan syariat Islam.

Kenapa dilarang? Pancasila lebih hebat dari syariat Islam? Mungkin. Belum ada buktinya.

Tapi kalau ada negara Islam yang pernah mahsyur menjadi pusat peradaban dunia dengan para cendikianya, itu sudah ada buktinya. Haruskah kita mengasihani mereka yang mau menegakkan khilafah? atau justru kita yang harusnya dikasihani?

Bangsa kita, ngeliat Tatan masuk 9gag aja udah menggelinjang setengah mati. Liat ada bule belajar jadi dalang bangganya sampe ke bulan pulang-pergi 3 rit. Kata Om Joko Anwar, bangsa kita terlalu inferior. Orang Amerika ngeliat orang Indonesia pake celana jeans biasa aja. Kita, liat bule pake batik langsung mabuk kepayang.

Kalo kata pak presiden, negara lain sudah bicara mobil fantasi masa depan, spaceX, kita masih sibuk dengan urusan cantrang. Terlalu remeh.

Oke, udah mulai melenceng. Kembali ke pancasila. Kenapa kita gak bisa menerima orang yang berideologi lain. Boleh saja fanatik dengan satu ideologi, tapi jangan berlebihan juga. Yang pancasilais ga perlu ngelarang-larang yang Islamis. Yang Islamis, juga mestinya gak perlu ngelarang-larang yang komunis.

Yang nasionalis dipersekusi. Yang agamis dikriminalisasi. Yang komunis digebuk. Terus siapa yang menang?

Kita bisa hidup rukun dengan orang yang beda agama, tapi kenapa kita gak bisa hidup rukun dengan orang yang beda ideologi?

Kalau beragama itu urusan personal, harusnya berideologi juga. Yang dibutuhin tinggal saling pengertian, kurangi rasa curiga. Sekali lagi kita perlu belajar untuk bisa menerima perbedaan.

Semoga Indonesia bisa segera damai.

*) Tulisan ini dibuat untuk lucu-lucuan menanggapi tulisan berjudul Warisan buatan Afi Nihaya Faradisa yang sempat jadi viral dan kontroversi. Kalau ada yang nanggepin secara serius tulisan ini, ya itu masalah dia sendiri. =)