Kamis, Juli 26, 2012

Memahami #SaveMaryam


20 Juni 2012, bertepatan dengan 1 Ramadhan 1433 H, sebuah kampanye sekaligus propaganda di-launching. Tema yang mengambil gaya penulisan social media itu diberi nama #SaveMaryam.
#SaveMaryam adalah sebuah gerakan penyadaran kepada Muslim di dunia mengenai betapa jumlah Muslim di negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia saat ini, Indonesia, menurun dengan drastis. MercyMission, organisasi yang menaungi gerakan ini memaparkan data bahwa setidaknya ada 2 juta Muslim yang dikonversi ke agama lain tiap tahunnya di Indonesia. Terlepas dari keshahihan angka 2 juta dan siapa sebenarnya orang di balik #SaveMaryam dan MercyMission, menarik juga untuk menyimak video viral yang disiapkan oleh mereka mengenai modus operandi kristenisasi di Indonesia.
Kontroversi segera muncul atas tuduhan kristenisasi yang dilayangkan organisasi yang berbasis di Inggris ini. Di kelompok Islam, kampanye ini memunculkan kegusaran, apalagi di momen Ramadhan saat ini, isu apapun yang berbau Islam sangat mudah mencuri perhatian. Apalagi kiprah Mercy Mission belum terlalu dikenal oleh aktivis Islam Indonesia.
Kalangan kristen pun tak kalah gusar, beberapa orang menampik isu kristenisasi. Menurut mereka, kristenisasi adalah omong kosong, karena proses untuk menjadi kristen tidaklah semudah membalik telapak tangan.
Menjadi kristen itu ga cuma ngucap dua kalimat. 
Isu kristenisasi adalah barang lama. Sejak berpuluh-puluh tahun kita sudah mendengar isu ini yang kemudian mengemuka dalam kalimat satir “Akidah ditukar Indomie”, merujuk pada bantuan mie instan yang disusupi agenda kristenisasi. Tetapi, apakah memang benar kristenisasi itu ada?
Saya sendiri pernah melihat langsung upaya kristenisasi (setidaknya kristenisasi menurut pemahaman saya) pada korban gempa Jogja medio 2006 lalu. Sambil menyalurkan bantuan kemanusiaan, beberapa organisasi kemanusiaan menyusupkan agenda pengenalan Kristen dan Yesus, terutama kepada anak-anak.
Dengan memamerkan kalung salib, puji-pujian kepada Yesus, dan berbagai gimmick lain, organisasi-organisasi ini berupaya mengenalkan agama kristen kepada anak-anak. Sesuatu yang dinilai provokatif oleh beberapa orang Islam.

Data Upaya Konversi Umat Islam Selama Pemulihan Aceh Pasca Gempa

Setiap manusia memiliki visi dan misi masing-masing di dunia. Terkadang kita memiliki visi yang sama tapi misi yang dijalankan berbeda. Di lain kesempatan kita juga bertemu dengan orang-orang yang memiliki misi yang sama dengan kita meskipun visinya berbeda. Irisan-irisan seperti ini lumrah saja terjadi.
Saya tidak menyangsikan kesungguhan dan ketulusan organisasi-organisasi yang dituding melakukan kristenisasi semacam HOPE, International Organization for Migration, dan Save The Children dalam membantu korban bencana alam. Sama saja dengan Bulan Sabit Merah Indonesia (Tandingan Palang Merah yang sarat akan agenda Islam), semua organisasi tersebut memiliki misi yang sama, kemanusiaan. Perbedaan yang ada hanyalah pada visinya, mengenai ideologi yang diusungnya. Harusnya terang-terangan saja mengakui bahwa memang ada upaya kristenisasi dari kaum Kristen, karena begitu pula di Islam pun ada upaya Islamisasi. Selanjutnya, meskipun ada "kompetisi" dalam meraih pengikut, bukan berarti kemudian perlu jadi bermusuhan. Persaingan sebaiknya tidak dilakukan dengan mengintimidasi pihak lain, namun dengan mempromosikan keunggulan masing-masing.
Pemaparan fakta yang dilakukan #SaveMaryam ditanggapi beragam oleh kaum muslim di Indonesia. Sayangnya yang lebih sering muncul ke permukaan kemudian adalah ketakutan dan kebencian kepada kaum kristen. Padahal kalau dipikir, berusaha menambah jumlah pengikut agamanya masing-masing adalah hal yang wajar-wajar saja. Orang Islam pun akan semakin senang jika pengikutnya bertambah.
#SaveMaryam tidak sedang mengagitasi umat kristen dengan kristenisasinya. #SaveMaryam justru sedang melakukan otokritik kepada umat Islam. #SaveMaryam percaya bahwa kristenisasi di Indonesia berhasil bukan karena usaha keras dari umat kristen itu sendiri, melainkan karena abainya umat Islam dalam membina akidah.
We also believe violence in this matter occurs when there is too much focus on Christians and what they are doing. We need to shift our focus to Muslims and their needs instead, ensuring they are more knowledgeables and confident about their religion and have the services they need to lead dignified lives under Islam. - #SaveMaryam
Ketimbang menyebar kebencian, #SaveMaryam lebih memilih untuk membina umat. Mereka telah memiliki rencana jangka panjang untuk 25 tahun ke depan. Dalam waktu dekat, target mereka adalah mendirikan stasiun TV Islam dan hotline telepon untuk membantu komunitas. #SaveMaryam mengajak umat Islam untuk sadar bahwa untuk memenangkan pertarungan, yang harus ditundukkan bukanlah orang-orang kristen, melainkan diri mereka sendiri.
Ironis, ketika Umat Islam risau dengan murtadnya umat melalui kristenisasi, tapi justru mudah mengkafirkan JIL, Syiah, dan Ahmadiyah. Bukannya membina tapi malah mengintimidasi.

9 tanggapan:

Nyonya (Mrs) mengatakan...

nanti saya minta beberapa kata-katanya ya (boleh ya, boleh ya,boleh ya ^_^). Video ini sudah pernah disebarin di FB, tp nggak ada yg menanggapi smpe sebegininya. terima kasih.

Rae mengatakan...

silahkan.. feel free, risa. jojong aja. jojong.. (bahasa mana pulak ini =P)

rime mengatakan...

ah, pake blogspot sih, jadi ga bisa di-like :P

keren banget om postingannya.

(mulai bagian ini ga nyambung ke tulisan ya) saya heran, kenapa beragamanya seseorang itu diurusi oleh orang lain. itu kan levelnya udah antara dirinya dengan Tuhannya, tau apa orang lain? di Indonesia sekarang banyak orang Islam kan semata2 karena mereka terlahir Islam, bukan benar-benar ingin memeluk Islam. bisa disurvey, berapa sih yang bener2 ingin memeluk Islam jika menjadi ateis diperbolehkan di negeri ini :p

terus yang tentang kristenisasi... bukannya Islam juga dateng ke Indonesia (disebarkan oleh para wali) lalu terjadi Islamisasi orang-orang Hindu, Budha, dan Kristen? terus kenapa skr ada agama lain pengen nyari pengikut, Islam malah sewot ya? padahal kalau menurut saya, kalau yakin sebagai agama paling benar dan rahmatan lil alamin sih, nyantai aja. orang yang punya pendidikan lebih tinggi dan lebih kritis secara alami bakal milih Islam kok.

*mudah2an ga ada orang FPI yang baca komen ini, hahahaha...*

Nyonya (Mrs) mengatakan...

Liat yg ini kyaknya ini lebih nyeremin dr pada kristenisasi
http://nontondunia.com/2011/05/19/pesan-moral-aneh-kisah-nabi-luth/

Rae mengatakan...

@rime
sebenernya ada kok widget untuk ngasih thumb up di blogspot, cuma males masang. lha wong widget yang isinya tombol follow aja gak dipasang. (dasar blogger inferior =P)

@risa
cerita-cerita kayak gitu banyak tuh di forum-forumnya faith-freedom. kalo siap mental boleh tuh maen-maen ke sana. banyak yang perang =D

Silmi Kaffah mengatakan...

waktu materi rohani di sabuga, saya dijejelin ginian sama gerakkan indonesia tanpa jil...

alhamdulillah ga ketauan tidur

Rae mengatakan...

ikutan ospek lo, sil? makanya kayak gua aja, anti ospek! #sikap =P

Rae mengatakan...

yak disamperin juga sama bot-nya ff. =D

Anonim mengatakan...

tolong saya juga tergoyahkan setelah minum tebs aaAAA..... aAAAAA..... bang mohon maaf lahir batin yak. tau dah ini sapa.
Ah saya dapet juga yg begituan, yg tergoyahkan sepertinya yg punya akun itu sendiri, saran saya, klo nggak mau tergoyahkan, pegangan yg kuat donk....
from: cacing kremi