Sosok Fadel Muhammad sebenarnya
menyisakan kontroversi. Sebagian besar orang mengagumi prestasi beliau baik
ketika sebagai Gubernur Gorontalo, tapi tidak sedikit juga yang menuding beliau
masih terjangkit penyakit lama Orde Baru.
Keputusan Presiden memberhentikan
Fadel secara misterius sebenarnya bisa dimanfaatkan pihak Fadel. Sebagai
menteri yang memiliki catatan cukup baik sekaligus pro rakyat, momen ini bisa
dijadikan sarana promosi untuk jabatan yang lebih tinggi, presiden.
Langkah politik SBY mendepak
Fadel bisa menjadi bumerang. Sebelumnya, SBY pun keluar dari kabinet Megawati
untuk menyiapkan diri menjadi presiden. Dengan mencitrakan dirinya sebagai sosok
yang di-“dzalimi”, SBY pun sukses mendulang suara untuk memenangkan kursi
presiden medio 2004 yang lalu.
Adapun perbedaannya, jika dulu
SBY mengundurkan diri, kini Fadel justru didepak. Dengan menggunakan strategi
yang sama digunakan SBY dulu, Fadel harusnya bisa mendulang simpati lebih
banyak lagi, karena dia lebih ter-“dzolimi” (dan lebih ganteng =P). Langkah
politik SBY ini dapat berubah menjadi bumerang. Adalah sebuah tamparan telak bagi
kubu SBY apabila hal ini terjadi.
Pertanyaan utamanya kemudian
adalah, relakah Golkar, terutama sang ketua umum, mencalonkan Fadel Muhammad
sebagai presiden pada pemilu 2014 mendatang? Mengingat ambisi Aburizal Bakrie
pun cukup tinggi untuk menjadi RI-1.
*Jarang-jarang nih tema current affair masuk ke blog ini. Hehehe.
0 tanggapan:
Posting Komentar