Sabtu, September 11, 2010

Sst.. Environmentalist Tidak Ada yang Berjuang Untuk Alam


Mengapa mereka disebut environmentalist? Padahal, dasar dari segala dasar atas apa yang mereka lakukan bukan untuk menyelamatkan lingkungan kok. Apa yang mereka berjuangkan kan sebenarnya untuk menjamin eksistensi manusia di bumi ini.

Mereka terkesan sebagai penyelamat lingkungan karena mereka berusaha mempertahankan status quo bumi ini. Mempertahankan jumlah flora dan fauna pada tingkat yang aman. Mempertahankan keragaman spesies yang ada. Mempertahankan suhu bumi. Mempertahankan ketinggian air laut. Mempertahankan jumlah es di kutub utara. Ya, intinya mereka mempertahankan status quo di bumi ini yang kondisinya sudah sesuai dengan kebutuhan manusia.

Mungkin istilah yang tepat buat mereka memang bukan environmentalist (human-beingist mungkin lebih tepat). Mereka peduli ketika paus-paus dibantai, tapi tenang-tenang saja ketika sekerumunan nyamuk disemprot racun anti serangga. Ketika paus-paus, yang memang jumlahnya tinggal sedikit itu dibantai, maka keseimbangan alam akan terganggu dan cepat atau lambat akan mempengaruhi keberadaan manusia di muka bumi. Berbeda ketika nyamuk yang sudah over-populated itu dibantai, tidak ada keseimbangan yang terganggu. Kalaupun ada, setidaknya tidak akan mempengaruhi kehidupan manusia.

Lalu apakah environmentalist itu adalah sekumpulan hipokrit? Ya bukan itu konklusinya. Tidak ada yang salah ketika manusia ingin menyelamatkan hidupnya. Sama sekali tidak salah ketika manusia ingin mewariskan dunia yang indah ini kepada anak cucunya kelak.

Berita besarnya adalah bahwa bumi sebenarnya tidak perlu diselamatkan. Dia akan tetap ada meskipun oksigen tak lagi ada. Dia akan tetap ada meskipun semua fauna pun flora yang ada saat ini punah. Sialnya untuk kita, manusia, dunia akan tetap ada meskipun spesies kita tak lagi ada.

Manusialah yang perlu diselamatkan. Ketika setiap entitas manusia begitu sangat tergantung terhadap segala sesuatu yang terserak di seluruh penjuru dunia, maka manusialah yang paling terancam oleh perubahan sekecil apapun.

Sumber Gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5TQ5NDGStp_fah8LjblBHmVKaE2WfGe_0uxV-E_trfYDP1euE5x3Bh3Zol13zqhCS3bAwMG3njfglikqSJfnJlJnW84MPvL-AXY6iQEhwBtbRMzWt6myba7TXAEA7GVoYZUF-/s1600/901379_61707064.jpg

4 tanggapan:

MaYaNG's mengatakan...

yeayyy,, extinction for human race!!!

Silmi Kaffah mengatakan...

IYA JUGA YAH!!!! tapi misalnya, kalo saya gak suka lumba-lumba dibantai, lebih karena KASIAN dan gak mikir macem2 tentang eksistensi manusia dan keseimbangan ekosistem, itu gimana?
berarti dasarnya NIAT ya??
hahahahhahahhahaha
*kabur*

Rae mengatakan...

@mayang
Damn you martian!
=))

@silmi
you are a dolphin lover.
as simple as that.
hahaha

Anonim mengatakan...

Inti na kLo dpkir2 mNusia pduLi buat haL yg nygkut knyamanan N kLangsungn hdup ny
egois atw brusha brthn y???