Jumat, Maret 05, 2010

rumputpagi: sebuah penjelasan

Tidak seperti blogger lain yang sangat antusias untuk membangun komunitas, saya lebih menikmati kesolitarian saya di dalam teduhnya rumputpagi.tk. Sebenarnya sempat juga menjadi banci traffic dengan koar-koar di blog-blog tetangga untuk mampir ke blog ini, tapi ternyata itu bukan gaya saya. Apalagi sampai bercita-cita untuk menjadi sosialita blog. Ah, tidak-tidak, terima kasih.

Jika menapak tilas perjalanan blog ini, akan terlihat adanya perubahan gaya maupun tema tulisan. Proses ini berjalan secara siklistik. Kadang santai kadang serius. Kadang tema yang diangkat sangat berat tapi di lain waktu bisa jadi sangat remeh. Mengapa demikian? Sebenarnya tidak ada jawaban khusus, hanya menyesuaikan dengan mood saja. Yang pasti, blog ini saya posisikan sebagai sebuah jendela untuk memetakan pikiran-pikiran saya. Sebagai sebuah simpulan atas pertempuran yang terjadi di otak saya sebagai playground.

Ya, blog ini dibangun dengan pendekatan inside-out. Saya termasuk orang yang percaya bahwa apapun yang dikerjakan dengan hati akan menghasilkan produk yang disukai. Tanpa perlu merasa terbebani dengan kualitas ataupun keharusan untuk terikat pada satu bidang tertentu, akhirnya blog ini berkembang sampai hari ini.

Nama rumputpagi sendiri dipilih karena beberapa alasan. Meski demikian, tidak ada arti khusus dari rumputpagi, hanya saja saya merasa nama ini memberi nuansa damai sekaligus semangat di saat yang sama ketika membacanya. Jelas ini pendapat pribadi saya saja, orang lain boleh tidak setuju.

Header blog ini adalah salah satu bagian favorit saya. Sangat catchy. Sekali lagi, ini hanya selera pribadi saya. Sebenarnya, header ini adalah salah satu personal joke dari saya untuk pengunjung blog ini. Banyak orang yang tertipu dengan header ini dengan menyangka bahwa gambar header ini adalah gambar rumput, mengingat nama blog ini adalah rumputpagi. Padahal pada kenyataannya, tanaman yang ada di gambar ini adalah tanaman padi. Jika anda jeli, di sisi kiri gambar terlihat sedikit tangkai yang berisi bulir-bulir padi. Gambar ini diambil di salah satu areal persawahan di Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Umur enam tahun untuk manusia biasanya ditandai dengan mulainya proses pendidikan formal, ditandai dengan mulai masuk sekolah dasar. Umur enam tahun untuk kucing rasanya sudah cukup tua. Lalu bagaimana untuk blog? Untuk blog, umur hanyalah sebuah angka yang signifikansiny amat relatif. Namun bagaimana pun juga, enam tahun nge-blog di rumputpagi.tk adalah pengalaman tersendiri untuk saya.

selamat ulang tahun rumputpagi dan selamat untuk postingan ke 200.

8 tanggapan:

Anonim mengatakan...

Se-usia ku mengenal mu,,
selamat 6 tahun rumputpagi..

MaYaNG's mengatakan...

hehe..selamat ya. harusnya diawali juga sejarah nge-blog lo yang mulanya dari nulis panjang lebar di kolom komentar blog frensternya orang2. hehehehe..

uphiishufi mengatakan...

mantaf !! baru tau ada sosialita blog
:gua ngeblog cm buat nyampah doang soalnya jd isinya ga jelas jg: haha :">

Maghleb mengatakan...

Raeeee, sehati banget deh utk alasan ngeblognya..
*sok banget gw,hahay...

selamat ulang tahun rumput pagiiii :)

NJ! punya gaya mengatakan...

wah udah 6tahun,ntar lagi sd donk yah...jadi rumputpagi.sd , tulisannya makin serius makin hari.bagus lah. slamat ya om.

Rae mengatakan...

@anonim
ah masa sih seusia itu kamu mengenal rumputpagi?
hehe..

@upik
mau liat contoh sosialita blog? noh, liat di blogroll gua yang pertama, anandita, sosialita tuh. =))

@maleb
terima kasih ucapannya.
ayo tetap menulis, oops... mengetik.
=P

@anggi
wekekek.. mana ada domain .sd =P
iya yah makin serius? ah, palingan berapa bulan lagi ngebodor deui..
=P

Masyhur mengatakan...

Halo, long-time reader, first time commenter here. Selamat ulang tahun blog! Kapan-kapan nyoba baca dari awal-awal ah.

Rae mengatakan...

hoooo....
saya mewakili blog mengucapkan terima kasih, pak..

baru tau kalo banyak ninja di blog ini.
mungkin karena latarnya item jadi gak keliatan yah ninja-ninjanya.
=D