Orang yang tidak membayar pajak bisa dikenai kurungan penjara karena perbuatannya melanggar hukum. Orang yang tidak memiliki SIM bisa ditilang polisi lalu lintas di jalan. Alasannya pun sama, melanggar hukum.
Meskipun bersalah di mata hukum, bukan berarti orang-orang tersebut berdosa. Berdosa dan bersalah adalah dua hal yang berbeda, meskipun seringkali terjadi irisan dari dua himpunan tersebut, bersalah sekaligus berdosa.
Kata "bersalah" akan merujuk pada hukum yang dipakai sebagai kesepakatan bersama. Sedangkan "berdosa" merujuk pada aturan agama. Rasanya tidak ada satupun agama yang menyebutkan kewajiban untuk membayar pajak dan keharusan memiliki SIM untuk orang yang membawa kendaraan. Maka ada perbedaan sumber aturan yang dipakai untuk memutuskan status bersalah dan berdosa.
Hal ini terjadi sebagai konsekuensi atas penerapan hukum yang dibuat dengan konsensus. Suka tidak suka, ini yang harus diterima. Apabila pemerintah kemudian membuat peraturan yang menyatakan bahwa nikah siri dilarang, maka orang yang melakukan nikah siri tersebut akan memiliki status yang sama dengan pengemplang pajak dan pengemudi kendaraan yang tidak memiliki SIM, bersalah tapi tidak berdosa.
Kamis, Maret 04, 2010
Bersalah dan Berdosa
Label: agama, hukum, info gak guna, renungan, senam jari
Dirangkai oleh Rae pada 9:06:00 AM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 tanggapan:
ada beberapa yang menurut gw sebaiknya diralat...
Sedangkan "berdosa" merujuk pada aturan agama.
=====>
aturan agama atau aturan Tuhan? hehehe, maaf tapi saya terkadang menganggap hal itu berbeda karena saat ini banyak aturan agama yang sepertinya adalah buatan manusia....
.....maka orang yang melakukan nikah siri tersebut ..... bersalah tapi tidak berdosa.
====> sekali lagi, kita (manusia) tidak dapat menentukan berdosa apa tidak, mungkin lebih baik digunakan kata bersalah tapi belum tentu berdosa.
hm..
mungkin kita berangkat dari pemahaman yang berbeda soal agama dan Tuhan.
kalo gua sih sepakat sama pemikiran di http://temonsblog.blogspot.com/2007/09/tool-oops-way.html
pegangan gue sih, logika sederhana yang pasti diaminin sama semua umat beragama bahwa agama yang dianutnya pasti berasal dari tuhan, jadi yang ada di agama itu pasti dari tuhan.
beda dengan orang yang mengkategorikan dirinya "spiritualis tapi bukan religius" semacem kahlil gibran ato einstein sekalipun. mereka mengakui kalo emang ada satu kekuatan besar (Tuhan) yang mengatur bumi dan alam semesta raya, tapi mereka mandang agama justru ngerusak hubungan antara manusia dengan Tuhan itu sendiri.
bersalah belum tentu berdosa, tapi berdosa sudah tentu bersalah. ketika mereka melakukan nikah siri,tentu itu sah di mata agama yang melegalkannya, namun ketika nikah siri menjadi dasar pelaku untuk berbuat kejahatan lainnya yang merugikan sesama manusia?....hmmm......
wah ternyata ada toh istilahnya untuk orang macam saya... "spiritualis tapi bukan religius", kirain namanya agama universal :p
kalo menurut gua sih, nggi...
berdosa sama bersalah itu bukan yang satu jadi bagian yang laen. dua-duanya duduk sejajar karena sumber hukumnya beda.
satu perbuatan bisa dibilang salah tapi gak dosa kayak contoh di atas. tapi bisa juga orang dosa tapi gak salah kalo diliat dari hukum positif. misalnya, orang Islam yang gak sholat.
gitu..
Posting Komentar