Minggu, November 05, 2006

kodok, lalat, dan penelitian operasional II (apa hubungannya?).

tau dong cerita penelitian ttg kodok!!!
kalo nggak tau gue ceritain ulang deh.

ada seorang peneliti yang sedang mengamati tingkah laku kodok. saat ini, ia sedang meneliti respon kodok terhadap suara. maka diletakkanlah seekor kodok di atas meja. kemudian si peneliti mengagetkan kodok dengan cara menggebrak meja.
GEBRAK!!!!
si kodok kaget dan melompat sejauh empat meter!
si peneliti kemudian memotong satu kaki depan si kodok. lalu diletakkannya kembali si kodok di atas meja. dan kembali meja ia gebrak.
GEBRAK!!!
si kodok melompat tiga meter.
peneliti kemudian memotong kaki depan si kodok yang tersisa, kemudian diletakkan di atas meja, dan dikagetkan kembali dengan suara gebrakan meja.
GEBRAK!!!
si kodok rupanya hanya melompat dua meter.
makin penasaran dengan penelitiannya, si peneliti kemudian memotong salah satu kaki belakang si kodok kemudian dikagetkannya kembali si kodok di atas meja.
GEBRAK!!!
si kodok dengan susah payah melompat sejauh satu meter.
untuk menuntaskan percobaannya, maka sang peneliti memotong kaki terakhis si kodok, lalu diuji kembali dengan menaruhnya di atas meja.
GEBRAK!!!
si kodok tidak bergerak.
sang peneliti tersenyum puas. lalu diambilnya buku log penelitian dia, lalu dia menulis: rupanya kodok adalah binatang yang amat unik, selain dapat bernafas melalui permukaan kulitnya, kodok juga mendengar tidak melalui telinga, melainkan melalui kaki.

lucu nggak? peduli amat mau lucu ato nggak. tapi kemaren gue maen ke kosan temen gue. kosannya masih baru, bagus pula. di kamarnya banyak makanan (sayang gue nggak suka coklat...).lagi asyik-asyik ngobrol, tiba-tiba kamar temen gue diserang sekawanan makhluk.
bukan kodok!
tapi lalet!!! temen gue langsung sewot karena lalet itu ada di karpet, lantai, meja belajar, tempat tidur, bahkan laptop (mungkin si lalet mau numpang ngecek imel).temen gue yang naik pitam dan gelap mata itu langsung ngambil sapu lidi buat ngusir lalet2 yang ada. kemudian dia ngelakuin tindakan yang (menurut gue) agak janggal. dia ngambil pengharum ruangan lalu disemprotkan ke arah lalet2 nakal layaknya sedang nyemprot baygon.lalu gue bertanya,"emang ngaruh, lo semprot pake pewangi ruangan?".temen gue yang masih sewot menjawab dengan napas tersengal-sengal dan muka merah akibat marah,"nggak juga sih..".ih... aneh banget kelakuan orang kalo lagi sewot ya? masih merasa risih dengan kehadiran helikopter-helikopter kecil itu, kemudian dia mematikan lampu ruangan sambil mengusir lalat-lalat keluar kamar. kemudian pintu ditutup, dan ia berkata,"kenapa ya... kok lalet seneng sama tempat terang".gue nggak berkomentar, karena gue nggak punya dasar pengetahuan untuk ngejawab pertanyaan dia. kemudian dia menghidupkan kembali lampu kamarnya.

tak lama berselang, lalat2 melancarkan agresi militer mereka yang ke-II. lagi-lagi temen gue sewot! ia berkata,"datengnya dari mana sih! padahal jendela sama pintu kan masih ketutup.tadi pas gue matiin lampunya kan udah pada kabur!".gue yang emang gak terlalu risih dengan adanya lalat2 itu akhirnya berkesimpulan dan berusaha meluruskan jalan pikirannya,"hai saudaraku, sesungguhnya ketika engkau mematikan lampu tadi dan beranggapan bahwa lalat-lalat sudah tidak ada di kamar, hanyalah perasaanmu belaka, dikarenakan ketidakmampuanmu untuk melihat mereka di dalam gelap. maka tatkala lampu kau hidupkan, lalat-lalat itu kembali tampak, dan kau kembali kesal olehnya".

sekarang coba bandingin cerita si kodok sama si lalet. orang bisa terperdaya dengan pikirannya sendiri. pikiran manusia memiliki kemampuan yang amat dahsyat untuk mempengaruhi persepsi. maka dari itu, diperlukan akal sehat dan ketenangan berpikir untuk dapat mengambil kesimpulan yang terbaik. lalu apa hubungannya dengan penelitian operasional II?

oh, kalo itu, sebenernya adalah contoh laen lagi tentang kegagalan berfikir seperti dua contoh diatas yang dialamin sama gue. kisah ini terjadi ketika ujian penelitian operasional II yang berlangsung tempo hari. Masa gue ngitung 1 - 0.27 itu hasilnya -0.27 sih!!! padahal udah gue itung berulang-ulang. GOBLOK-GOBLOK!!! berfikir jernih dan tenang itu adalah keharusan rupanya.... kalo lagi kalut, lebih baik jangan kerja dulu.

0 tanggapan: