Lewis Hamilton memenangkan seri Gran Prix F1 di Mugello 13 September 2020. Bukan berita yang mengagetkan. Sudah bertahun-tahun Mercedes mendominasi gelaran F1. Hampir selalu lewat Lewis Hamilton. Yang tidak biasa adalah kaos yang dikenakan Lewis pada saat menerima trofi. Selain berpotensi membuat sponsor kesal karena logo di overall balapannya tertutup, tulisan yang tertera juga sangat tendensius.
Arrest The Cops Who Killed Breonna Taylor
Sementara bagian belakang kaosnya menampakkan gambar Breonna dengan tulisan, "Say her name." Maka tidak heran jika FIA sekarang sedang menginvestigasi apakah Lewis Hamilton melakukan pelanggaran dengan mengenakan kaos tersebut.
Breonna adalah seorang perawat yang ditembak delapan kali oleh polisi di kediamannya pada Maret lalu. Dor dor dor dor dor dor dor dor. Delapan kali. Namanya adalah yang paling sering disebut oleh demonstran Black Lives Matter setelah nama George Floyd.
Musim F1 2020 memang beda dari biasanya. Selain berbagai penyesuaian yang terjadi sebagai imbas dari pandemi Covid-19, Balapan tahun ini juga disusupi agenda pejuang HAM. Motornya siapa lagi kalau bukan Lewis Hamilton.
Mulai dari tagline #WeRaceAsOne, bergantinya desain livery Mercedes dari perak menjadi hitam, sampai seremonial moment of reflection tiap sebelum balapan menjadi hal baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan FIA di ajang F1.
Lewis Hamilton sebagai satu-satunya pembalap berkulit hitam di F1 justru seperti merasa pesan yang disampaikan tak pernah cukup. Terlihat dari bagaimana kecewanya dia ketika beberapa pembalap memilih untuk tidak berlutut pada saat moment of reflection. Padahal semua pembalap mendukung, turut hadir, dan mengenakan kaos hitam berisi pesan anti rasisme.
Kejadian podium di Mugello dapat dibaca sebagai usaha Lewis untuk mendobrak batasan yang selama ini. Langkah yang kemungkinan besar akan berbuah teguran dan denda. Namun bukan berarti resiko tersebut tidak diperhitungkan.
Agenda Black Lives Matter penting dan universal, tapi memasukkan agenda tersebut ke dalam F1 rasanya terlalu berlebihan. Selain tidak bersentuhan langsung, sebenarnya F1 sendiri punya batasan sendiri yang mengatur penyampaian pandangan politik lewat platform F1.
0 tanggapan:
Posting Komentar