waktu gue masih SD, pasar bawah di bandar lampung adalah satu tempat yang angker karena di sana banyak banget preman dengan tato dan rambut gondrong. satu ketika gue ngeliat satu preman dengan badan gede dan tampang sangar. sekelebat gue ngeliat dia udah langsung jiper aja. maklum, waktu itu gue masih SD. preman itu make kaos warna item dengan gambar orang berambut gondrong yang tergambar dalam goresan satu warna di bagian depan. setelah gue memberanikan diri untuk melihat lebih jelas preman itu, akhirnya gue memperhatikan siapa sebenernya gambar yang terlukis di kaos preman itu. awalnya gue ngira gambar itu adalah gambar axl rose, ato ozzy osbourne yang emang "sejiwa" dengan preman itu. yah, meleset-melesetnya bon jovi-lah. tapi... setelah gue perhatiin lagi kaos preman itu, taunya gambarnya itu adalah michael bolton!!! ya ampun!!! michael bolton mana ada serem-seremnya! hancurlah kredibilitas si preman itu di mata gue. rupanya di alam pikiran si preman itu udah terdoktrin bahwa warna item (seperti warna dasar Cover_bolton_smallbaju beliau) itu artinya serem. dan udah kedoktrin pula bahwa yang gondrong-gondrong itu mesti serem juga! padahal michael bolton gitu loh... mendingan dia make kaos gambar astro-boy aja deh. pasti preman itu sama sekali nggak tau siapa itu michael bolton. dia make kaos itu lebih untuk menunjukkan identitasnya sebagai orang sangar yang gondrong dengan panutan (seseorang tak dikenal yang terlukis di kaosnya) yang gondrong juga.
sama aja kasusnya kayak kaos-kaos yang gambarnya che guevara. banyak banget kaos dengan gambar che guevara dipake anak muda (yang ngaku funky), tanpa mereka kenal siapa itu che! dari negara manakah che itu? boro-boro tau sejarah perjuangan che yang sebelumnya sempet jadi anak buah fiedel castro. gue pernah baca satu tulisan kalo pembuatan che sebagai ikon bagi anak muda yang funky itu adalah salah satu upaya pihak barat (jangan tanya maksud barat ini apa, karena gue sendiri gak yakin dengan yang dimaksud penulis, tapi gue rasa maksudnya orang-orang kapitalis yang konservatif) untuk menurunkan derajad che. che yang tadinya dCheikenal sebagai bapak revolusi sehebat soedirman (buat gue soedirman lebih hebat), dipaksa jadi idola anak muda tanpa perlu mengenal latar belakang che. che diterima begitu saja oleh kebudayaan anak muda seperti mereka menerima mentah-mentah hello kitty yang bahkan gak punya mulut, hanya karena hello kitty imut-imut. che kini telah menjadi ikon dari kapitalisme. kalo dia tau ini, gue rasa dia bakal nangis sejadi-jadinya.
lalu apa yang terjadi hari ini? gue mulai ngeliat kampanye anti pemanasan global yang dimuat melalui permainan kata yang menarik dan lucu yang ditaruh di kaos. seberapa efektifkah langkah ini? apakah nasib pencegahan pemanasan global (meskipun sesungguhnya hal ini telah terjadi dan tidak bisa dicegah lagi) ini akan sama nasibnya seperti che di tangan anak muda bego yang nilai sejarah revolusi amerika selatannya cuma dapet 5 ato pun seperti nasib penyanyi menye-menye macem michael bolton di tangan preman pasar bawah?
ah... orang-orang sekarang pada ngomongin pemanasan global. di tipi-tipi yang diomongin pemanasan global, di koran, radio juga sama aja. tiba-tiba semua orang peduli dengan hal yang satu ini.
emang betulan peduli ato cuma di mulut doang yang jadi pertanyaan. apa al gore yang bisa dibilang sebagai "bapak penyadaran ummat akan KENYATAAN YANG GAK NGENAKIN" ini juga benar-benar sadar peduli? apakah rumah dia tidak menggunakan pendingin udara di musim panas kemaren? apakah dia keliling kota naek kendaraan umum? untuk nunjukin kalo gue bener-bener gak punya maksud untuk menyudutkan beliau, gue juga pengen nanyaan hal yang sama ke lo semua. apa lampu rumah lo udah dimanfaatin sebijak mungkin? apa komputer di kantor lo bener-bener dinyalakan ketika hanya dibutuhin? apa tivi lo cuma nyala pas mau ditonton? apa lo nyalain ac di malem hari sekaligus make selimut tebel di waktu yang bersamaan?
Imagesjangan sampe "stop global warming" cuma terbatas pada tag line penutup vj-vj mtv indonesia saat ini. jangan sampe kampanye pencegahan pemanasan global ini cuma berakhir di kaos-kaos dengan pesen-pesen dan gambar-gambar yang lucu tanpa adanya proses peresapan akan makna yang sesungguhnya dari upaya penghentian pemanasan global.
mengutip perkataan wartawan senior kita goenawan mohammad di "catatan pinggir", yang secara sederhana dan rendah hati beliau bilang, menjadi sadar akan bahaya yang mengancam itu mudah. akan tetapi untuk melepaskan diri dengan rela dan ikhlas dari kenyamanan yang ditawarkan dibalik kerusakan yang akan terjadi, dia hanya dapat berkata,"terlalu sulit.. terlalu sulit..," sembari beliau menikmati kopi di sebuah kafe yang memberi kenyamanan permainan lampu neon yang jelas-jelas amat mempengaruhi percepatan pemanasan global.
sungguh ini adalah sebuah ironi...
Sabtu, Oktober 27, 2007
michael bolton, che guevara, dan pemanasan global: setali tiga uang, sebelas-dua belas
Label: mimbar terbuka
Dirangkai oleh Rae pada 2:14:00 PM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 tanggapan:
Posting Komentar