gue inget dua cerita tentang padang pasir. betapa tidak, padang pasir bisa menceritakan berjuta kisah bijak dalam kemonotonan warna dan komponennya
satu video klip dari scorpions, band gaek dari jerman, yang punya judul "under the same sun". video klip ini bukan cuma nampilin band rock dengan jaket kulit yang maenin musik, tapi juga ada cerita yang dikandungnya.
ceritanya itu kalo nggak salah (maaf, udah lama nggak liat video klipnya sih...) ada tiga orang di padang pasir. mereka tersesat dan mulai kehabisan tenaga. tak lama, mereka melihat sebuah kendi air di kejauhan. mereka bergegas berusaha mendekati kendi tersebut. dengan sisa tenaga mereka berlari. namun kemudian, salah satu dari mereka berusaha menjegal yang lainnya. berlanjut dengan yang lainnya menjegal yang lainnya lagi. mereka bertiga berkelahi dalam perjalanan mendapatkan kendi tersebut. tiga orang berkelahi, dan hanya ada satu yang bertahan hidup meninggalkan dua mayat temannya. akhirnya dengan tertatih-tatih ia mendekati kendi tersebut. sesampainya, diraihnya kendi tersebut dan diangkatnya tinggi-tinggi dengan senyum puas. lalu dia berusaha menuang isi kendi tersebut ke mukanya untuk mendapatkan kesegaran dan melepas dahaganya. namun apa dinyana, rupanya bukan air yang menerpa wajahnya, namun hanya pasir. kendi tersebut hanya berisi pasir. sama seperti yang ada di sekitarnya. kalah jadi abu, menang jadi arang
cause we all live under the same sky
we all look up to the same stars
then why can't we live as one.
(jadi inget cerita invasi amerika serikat ke irak...)
cerita kedua gue ambil dari film "sweat" buatan perancis. ceritanya tentang pengkhianatan yang dilakukan diantara sekomplotan penjahat yang baru saja merampok emas. dalam pelariannya, mereka menempuh rute padang pasir yang ada di maroko dengan menggunakan truk gandeng. salah satu adegan yang menarik adalah manakala salah seorang diantara mereka diturunkan di tengah padang pasir dengan kaki terikat pada sebuah jerigen yang berisi air dengan menggunakan rantai baja yang kuat. akhirnya orang tersebut harus berjalan tertatih-tatih di padang pasir sambil menggeret jerigen yang berisi air yang berat. seperti buah simalakama. air dibuang, artinya mati kehausan. air dibiarkan, artinya memperlambat jalan dia. pada akhir kisah diceritakan rupanya kesemua komplotan tersebut tidak ada yang berhasil mendapatkan emas. emas yang ada diambil oleh rekanan mereka yang mengkhianati mereka dan meninggalkan satu-satunya "survivor" dari komplotan penjahat tersebut di pinggir pantai yang berbatasan langsung dengan padang pasir. di depannya membentang samudera, dan di belakangnya padang pasir panas yang penuh dengan ranjau sisa perang. gambar film tersebut ditutup dengan adegan si survivor yang hanya bisa menghitung burung camar yang lewat sambil menunggu ajalnya.
0 tanggapan:
Posting Komentar