Tidak seperti biasanya, sore tadi Saya memilih TransJakarta ketimbang Kereta Listrik sebagai moda transportasi untuk pulang kerja. Ketika transit di halte Kuningan Barat, Saya mulai berfikir bahwa sepertinya saya salah strategi. Bagaimana tidak, paling tidak 20 menit Saya berdiri di halte Kuningan Barat sampai akhirnya bus yang ditunggu nongol.
Lalu lintas Jakarta sore hari pastinya macet, jadi tidak bisa dijadikan alasan untuk merasa bete, tapi petaka justru datang ketika bus mulai menanjak di fly over pancoran. Mesin mendadak mati total. Bus pun berhenti menahan laju kerumunan kendaraan lain di belakang. Setelah beberapa menit, akhirnya mesin kembali nyala, namun AC tidak bisa dihidupkan. Ketika akhirnya bus sampai di halte Pancoran Tugu, sopir dan ground staff (apa sih istilah pasnya? kalo di airways biasanya disebut ground staff. :-P) sempat berdiskusi apakah perjalanan dapat dilanjutkan dengan penumpang atau penumpang dievakuasi saja di halte tersebut. Lama juga diskusinya. Bikin makin bete. Sementara satu kaki saya di bus, sedangkan kaki lainnya di halte.
Naek-enggak-naek-enggak. Di tengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian itu ternyata pemandangan di belakang lumayan bagus. Matahari mulai tenggelam menyisakan mega di langit barat sebagai latar. Sementara lakon yang pentas di ruang lihat adalah Patung Dirgantara atau yang lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran.
Lumayanlah, kompensasi bete dapet gambar bagus.
- PS1: Halte Kuningan Barat sebenernya lokasinya lebih timur daripada Halte Kuningan Timur. Dan anehnya lagi, Halte Kuningan Timur ternyata posisinya lebih barat daripada Halte Kuningan Barat. Ini yang ngasih nama halte gimana sih? Gak sesuai dengan standar nomenklatur halte yang berlaku secara umum di industri bus kota.
- PS2: Setelah dilihat-lihat, ternyata gambarnya gak bagus-bagus amat. *mendadak bete lagi*
4 tanggapan:
bagus re gambarnya jd ga ush bete hehehe.. akhirnya gmna tuh re?
akhirnya bisa jalan setelah sebagian besar penumpang disuruh turun di pancoran. hehe
kalo gitu mogoknya karena keberatan beban ya re?
eh jadi inget,, ada artikel tempo yang pernah ngebahas seniman yang buat patung pancoran, yang juga buat patung selamat datang.
betewe indah,, blognya kok diapus?? :D
Posting Komentar