Selasa, Oktober 23, 2007

memaknai kembali pendidikan

salah satu sepupu gue gak pernah mau ikutan pemilu. alesan dia,"aku baru mau ikutan nyoblos kalo anggaran pendidikan nasional kita udah 20%."

ngomongin masalah pendidikan di indonesia emang gak bakal ada abis-abisnya. selalu ada masalah. dan biasanya masalah itu berkisar di soal duit. sekolah rubuh, gara-gara gak ada dana. guru-guru demo, gara-gara gak digaji, anak-anak gak ngelanjutin sekolah, gara-gara biayanya tinggi. belum lagi tangan-tangan korup yang suka ngemplangin duit amanat.

temen-temen di BEM sering bilang kalo pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan. sampai kalimat ini gue masih setuju dengan mereka.

sayangnya, (sebenernya gue sendiri agak miris make kata "sayangnya" karena membuat seolah-olah semua yang terjadi saat ini tidaklah salah) saat ini kita sama sekali nggak bisa ngandelin pemerintah untuk memajukan pendidikan nasional. pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan. sekali lagi kalimat ini gue ulang. anggaran dana pendidikan 20% gue rasa gak bakal bisa dipenuhin dalam waktu deket. terlalu banyak masalah laen yang harus ditanganin terlebih dahulu. kebutuhan bangsa ini ibarat sebuah meja yang amat luas. sementara kemampuan pendanaan negara hanya berupa taplak kecil. selalu saja ada bagian yang gak ketutup.

temen-temen BEM selalu berteriak menentang liberalisasi pendidikan. mereka selalu mengecam perguruan tinggi yang dari hari ke hari makin memikirkan uang. sebenernya tidak ada yang salah jika perguruan tinggi mencari uang. karena untuk menjalankan perguruan tinggi yang berkualitas memang enggak murah. bahkan di sisi itu kita juga miris dengan gaji dosen serta guru.

pelbagai argumen juga udah diungkapin..soal penggajian harusnya lebih tepat kalo dilakuin reformasi administrasi ketimbang mencari sumber dana baru dari kantong mahasiswa. tapi gimanapun juga, harus gue ingetin sekali lagi, kemampuan pendanaan pemerintah hanyalah sebuah taplak kecil.

disclaimer:
seluruh bangsa kita sudah salah memaknai pendidikan. pendidikan memang jalan keluar dari kemiskinan. karena dengan ilmu kita bisa memecahkan berbagai masalah yang ada. dengan semakin sedikitnya masalah, maka akan semakin makmur hidup kita. kesalahan yang telah kita lakukan adalah dengan mengasosiasikan pendidikan dengan sekolah dan hanya sekolah.

pendidikan tidak hanya bisa didapatkan melalui sekolah. banyak jalan untuk meraih ilmu. bahkan bill gates, orang terkaya di dunia, bukanlah seorang sarjana. begitu pula dengan einstein yang dianggap sebagai orang paling jenius di abad 20.

pendidikan bisa didapat di manapun. masalah utama bangsa kita bukanlah ketiadaan akses terhadap akses-akses pendidikan, tetapi lebih kepada kemalasan bangsa kita untuk memanfaatkan sumber daya pendidikan yang telah ada dengan searif mungkin. bob sadino adalah contoh orang yang telah berhasil memanfaatkan sumber daya pendidikan di sekitar dia secara maksimal, tanpa perlu mementingkan institusi pendidikan formal seperti sekolah dan perguruan tinggi.

alam bisa menjadi guru yang paling tau. buku bisa menjadi moderator yang paling sabar. akses terhadap semua itu sudah ada. indonesia diberi alam yang kaya. perpustakaan juga tidak sedikit.

gue inget waktu SMA, gue sering cabut kelas, bukan ke kantin, ato nongkrong bareng temen, tapi buat ke perpustakaan. baca apapun yang menurut gue saat itu menarik. dan seinget gue, perpustakaan sekolah gue itu gak pernah penuh dengan siswa. beda dengan perpustakaan kampus gue sekarang, ramenya minta ampun sampe pada duduk di lantai.

kesimpulannya, kita udah terperangkap dalam cara berfikir yang sama sekali nggak kreatif. terlalu mendewa-dewakan pendidikan formal. udah saatnya kita ngerubah aturan maen. jadi sarjana itu gak lagi suatu tujuan, tapi menjadi berilmu dan bijaksanalah yang menjadi tujuan.

quote:
pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan. karena dengan ilmu kita bisa memecahkan berbagai masalah dan keluar sebagai orang yang lebih sejahtera.

pendidikan bukanlah semata-mata sekolah dan perguruan tinggi (pendidikan formal). masih banyak akses-akses lain untuk mendapatkan pendidikan.

0 tanggapan: