saat hujan menampar tanah-tanah merah, maka di saat itulah bunga-bunga payung bermekaran. keluar dari kelopaknya yang terselip di masing-masing tas sang pengempu.
rabu siang pukul dua.
si perempuan sudah membuka payungnya. menanti sendiri di pinggir aspal yang menguapkan asap-asap putih setelah dibasuh gerimis ringan. dari arah bawah jalan, si lelaki berlari cepat-cepat. bagian depan bajunya mulai basah tertitik hujan.
"nggak bawa payung?", si perempuan bertanya.
"bawa koq. tadi tanggung sih mau ngeluarin...", si lelaki mengeluarkan sebuah payung warna perak dari ranselnya.
"udah, nggak usah dibuka. ini aja kita pake berdua"
"ya udah."
0 tanggapan:
Posting Komentar