Minggu, Juni 27, 2004

maling teriak maling?

apakah kemunafikan telah menggerogoti nusantara ini dengan begitu hebatnya? sejauh yang saya lihat, jawabannya ya. memang, beberapa orang yang konsisten dan teguh terhadap prinsip-prinsip kebenaran masih ada. tapi coba bandingkan jumlah mereka dengan mereka para pe-ngoar anti kebusukan yang masih memakan bangkai.
mungkin sudah beberapa kali atau bahkan ratusan kali anda semua mendengar dari mulut saya, bahwa saya TIDAK BANGGA menjadi seorang mahasiswa, bahkan terkadang saya malu. satu pengalaman yang saya dapat tadi siang kembali menjadi satu dari sekian garis bawah yang telah tergores di bagian akhir kalimat tersebut. penghuni badan eksekutif mahasiswa yang semenjak dahulu rajin berteriak menentang segala macam bentuk ketidak adilan dan segala hal yang kontra produktif tampaknya harus menelan kembali ludah mereka yang telah berserakan di jalanan semenjak tahun-tahun sebelumnya. jelas dan nyata sekali dalam rapat-rapat mereka (seperti yang saya ikuti tadi siang) bahwa mereka benar-benar memanfaatkan apa yang mereka sebut dengan channel (nepotisme bukan sih?) dalam mendapatkan dana bagi kelangsungan kegiatan-kegiatan mereka. jelas ini kontra produktif. sebagai orang yang sudah dapat berfikir dewasa semestinya mereka bisa lebih cerdas dalam menggalang dana. sudah saatnya bagi mahasiswa untuk mengurangi budaya mengemis bahkan aksi-aksi black mail.
sangat ironis mengingat banyak rakyat yang tertindas di pertiwi ini yang begitu merindukan pemimpin yang adil di masa depan dipaksa kembali ke mimpi-mimpi mereka yang semakin mendekati utopia.
apakah pemuda-pemuda kahfi yang hebat itu hanyalah legenda?
apakah perkataan trisno memang benar adanya bahwa tuhan telah digantikan uang dan penguasa?
terkadang aku hanya bisa berkata dengan pesimis, peduli setan. toh, aku bukan bagian dari mereka.

0 tanggapan: